Industri Tahu (UD. SUMBER MAKMUR) Jl. Kusuma Bangsa No. III Banyu Ajuh, Kamal Bangkalan Madura


BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Industri  tahu  merupakan  industri  kecil  menengah  berproduksi  dengan  metode tradisional  yang  banyak  tersebar  di  kota-kota  besar  dan  kecil.  Tahu merupakan makanan yang digemari oleh banyak orang. Akibat dari banyaknya  industri  tahu, maka  limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. 
Tahu merupakan  salah  satu  produk  dari  komoditas  usaha  kecil menengah  berbahan baku kedelai  (Glycine  sp)  yang banyak dijumpai di beberapa daerah. Mulai dari perkotaan sampai di pedesaan industri pembuatan tahu mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan proses produksi tahu yang cukup sederhana, ditambah lagi pemerintah juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk membuka dan mengembangkan usaha produksi tahu.
Tahu  merupakan  salah  satu  makanan  yang  banyak  digemari  oleh  masyarakat Indonesia. Tahu tidak terbatas pada rasanya yang enak, tetapi juga dari harganya yang relatif murah, mudah  untuk membuatnya,  dan  kandungan  proteinnya  tinggi  yang mutunya  setara dengan mutu protein hewani.
Industri  tahu  umumnya  merupakan  industri  skala  rumahan  dengan  jumlah  tenaga kerja  sedikit,  kurang  lebih  9-30 orang  dan  investasi  yang  diperlukan  tidak  terlalu  besar. Teknologi proses pada  industri  tahu  sederhana dan mudah dipelajari  sehingga  industri  tahu dapat dijalankan oleh siapa saja.  Industri tahu juga  tidak memerlukan  tempat produksi yang luas dan dapat dijalankan di area perkampungan maupun perkotaan asalkan limbahnya dapat Ditangani  dengan  baik  dan  tidak  mengganggu  lingkungan.  Industri  tahu  menghasilkan limbah ampas  tahu dan  limbah cair  tidak berbahaya, namun  jika pengelolaannya  tidak baik dibuang begitu saja ke lingkungan dapat mengganggu kenyamanan lingkungan.
Banyaknya  pengusaha  atau  perusahaan  tahu  yang  berkembang  memberi  dampak positif, yaitu mampu mencukupi permintaan pasar yang terus naik dari waktu ke waktu, akan tetapi  dampak  negative  pencemaran  lingkungan  pun  akan  terjadi  apabila  limbah  cair  sisa produksi tidak diolah dengan baik.
Meningkatnya produksi  yang  terjadi pada  industri  tahu, membuat pencemaran  yang dihasilkan bertambah, emisi yang dihasilkan adalah sampingan dari proses pembuatan  tahu. Terciumnya bau hasil proses pembuatan  tahu menunjukkan sistem pengolahan  limbah yang kurang sempurna. Oleh karena itu diperlukan evaluasi terhadap pabrik tahu yang digunakan sehingga  dapat  dilakukan  perbaikan  terhadap  pengolahan  limbah  industri  tahu  agar  aman bagi lingkungan.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian tahu ?
2.    Bagaimana cara memproduksi Tahu ?
3.    Bagaimana cara pendistribusian Tahu ?
4.    Bagaimana dampak Industri Tahu terhadap lingkungan ?

C.  Tujuan Penelitian
1.    Ingin menambah wawasan mengenai proses pembuatan tahu.
2.    Untuk mengetahui proses pendistribusian tahu.
3.    Untuk memahami dan mengatasi dampak limbah tahu.

D.  Metode Penelitian
Metode penelitian untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis
ini dengan cara sebagai berikut :
1.    Metode  observasi,  yaitu  proses  pengumpulan  data  melalui  kegiatan  melihat, memantau  dan menganalisa  secara  langsung  sehingga  akan  lebih  jelas  objek  yang diamati.
2.    Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.











BAB 2
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Tahu

Tahu  merupakan  makanan  yang  telah  lama  dikenal  masyarakat  Indonesia  dan merupakan  sumber  protein  yang  relative  murah  serta  proses  pembuatannya  mudah.  Pada dasarnya tahu  adalah  endapan  protein  dari  sari  kedelai  panas  yang  menggunakan  bahan penggumpal.
Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan prosesnya masih sederhana  dan  terbatas  pada  skala  rumah  tangga.
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari kedelai  (Glycine  spp)  dengan  proses  pengendapan  protein  pada  titik  isoelektriknya,  tanpa
atau dengan penambahan zat lain yang diizinkan. Tahu merupakan produk makanan yang mudah  rusak karena memiliki kadar air dan protein  tinggi  merupakan  media  tumbuh  yang  potensial  bagi  mikroorganisme  pembusuk. Produk  tahu memiliki  umur  simpan  yang  singkat  2-3  hari,  hal  ini menjadi  faktor  kendala untuk mencapai  pasar  yang  lebih  luas.  Umumnya  para  pengrajin  tahu  berproduksi  dalam skala  home  industri  dengan  kapasitas  produksi  sesuai  kemampuan  memasarkan  hasil produksinya.

B.  Deskripsi Perusahaan

Nama Usaha                : UD. SUMBER MAKMUR
Jenis Usaha                 : Perusahaan Tahu
Lokasi Jl. Kusuma Bangsa No. III Banyu Ajuh, Kamal Bangkalan Madura
Awal berdiri tahun 2000 oleh Bapak Supardi. Usaha ini didasari oleh pengalaman sang pemilik saat itu hanya mengambil tahu dari daerah Karang Tembok dimana tahu yang dikirimkan tidak memungkinkan untuk dijual sebab tahu terlihat jelek dan tipis akhirnya mempunyai keinginan untuk membuat sendiri tahu yang lebih bagus dan layak dijual. Kemudian didukung adanya peluang dan keahlian sang pengusaha untuk memulai usaha pabrik tahu serta pengalamannya dalam bidang pembuatan tahu. Usaha yang sudah berjalan selama 15 tahun saat ini di alihkan kepada Nur Fatmawati yaitu anak dari pendiri usaha dan mempunyai cabang di daerah Gresik yang di kelola oleh Iswati yaitu adik Nur Fatmawati.
Untuk mendirikan usaha ini pengusaha menggunakan modal pinjaman dari Bank. Dengan memiliki beberapa syarat mendirikan usaha seperti SIUP, IMB (Izin Mendirikan Bnagunan), dan IPWP. Pada saat pertama perusahaan mempekerjakan 9 orang, sampai sekarang sudah bertambah menjadi 30 orang karyawan.
Produksi yang dihasilkan perhari tergantung pada pesanan dari pelanggan dan beberapa faktor seperti apabila harga ikan laut murah dan pada saat sekolah libur maka produksi tahu akan dikurangi. Begitu juga dengan omset yang didapatkan tergantung pada pesanan serta faktor seperti harga kedelai naik, atau kalau mesin mengalami kerusakan.
Setelah produk selesai maka akan langsung dikirim kepada pelanggan. Kalau dari pelanggan sudah habis maka langsung pesan kembali dan proses pembayaran bisa dilakukan satu minggu sekali atau dibayarkan perhari. Karena setiap hari mendapatkan jumlah pesanan yang berbeda dengan jenis pemotongan tahu yang diinginkan oleh pemesan seperti ukuran 8, 7, atau 6 potongan. Kegitaan produksi dimulai dari pagi jam 07.00 sampai selesai. Perusahaan mendapatkan suplay kedelai dari Surabaya – Karang Penang
Dari produksi yang dihasilkan kemudian akan di salurkan atau dikirimkan kepada pelanggan tetap dari daerah Kamal sampai Bangkalan termasuk Arosbaya. Gaji pegawai berbeda setiap karyawan tergantung dari apa yang di kerjakan. Gaji atau upah tertinggi untuk bagian proses pemasakan yaitu sebesar Rp. 6500/masak sedangkan dalam satu wajan bisa mencapai 25 sampai 30 kali masakan dan perusahaan mempunyai 10 wajan jadi sehari bisa mencapai 200 kali masakan.
            Setelah ada Suramadu semakin banyak pesaing. Kemudian adanya keluhan karyawan seperti minta kenaikan gaji apabila harga tahu naik. Karyawan tidak mengeluh mengenai jam kerja atau pekerjaan yang dilakukannya karena sudah sesuai kontraknya dan sudah ahli dibidangnya. Pada awal pengrekrutan lebih besar peluang untuk yang sudah pernah bekerja di pabrik tahu lain, karena dimadura susah mencari orang yang bertahan bekerja di pabrik tahu. Di lakukan pelatihan kepada karyawan baru.

C.  Teknik Produksi
Industri Tahu Memiliki Tenaga Kerja dalam  jumlah kecil dimana  tidak ada hierarki yang  jelas antara pekerja  satu dengan  lainnya. Pekerjaan dilakukan  secara bersama    sama dengan pembagian  tugas dibidangnya masing - masing . Proses produksi tahu relatif mudah dan sederhana serta tidak membutuhkan investasi yang  tinggi.  Secara  umum  proses  produksi  tahu  hampir  sama,  hanya  saja  ada  yang menggunakan bahan kimia untuk penggumpal dan ada yang alami. Prinsip dasar pembuatan tahu  adalah:  sortasi,  perendaman,  penggilingan  dan  pengenceran,  perebusan,  penyaringan, penggumpalan, pencetakan, pengirisan, pengemasan. Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia. selain harganya yang murah dan mudah untuk di dapat, tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena  bahan  baku  utamanya  adalah  kedelai. hampir  di  seluruh  kalangan  masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu. dalam proses pembuatannya , tahu menyisakan limbah yang dapat di daur ulang kembali menjadi oncom dengan bahan dasar kedelai.
D.  Proses Produksi 
Setelah  alat  dan  bahan  disiapkan,  maka  proses  produksi  dapat  dilakukan. Langkah-langkah proses produksi tahu adalah sebagai berikut:
1.      Penyortiran
Penyortiran  kedelai  dilakukan  untuk  menghilangkan  kotoran-kotoran  seperti batuan - batuan  kecil,  daun-daun  atau  batang  tanaman  yang  terbawa  pada  kedelai,  atau kedelai  yang  cacat,  sehingga  hanya  kedelai  yang  memiliki  kualitas  bagus  saja  yang digunakan untuk proses pembuatan tahu.
2.      Perendaman
Setelah  didapatkan  kedelai  disortasi,  kemudian  direndam  dengan menggunakan air bersih selama kurang lebih 4 jam. Pada saat perendaman hindaran terkena oleh bahan kimia seperti sabun, air yang mengandung kaporit, terkena garam, atau minyak.

 Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
3.      Pencucian
Setelah  direndam,  kedelai  yang  sudah mengembang  dan  lunak  kemudian  dicuci bersih  dengan menggunakan  air  sumur,  sebaiknya  dicuci  pada  air  yang mengalir  agar lendirnya  terbawa  sehingga  kedelai  lebih  bersih.  Pencucian  bertujuan  untuk menghilangkan lendir dan sifat asam. 

Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
4.      Penggilingan
Kedelai  yang  telah  dicuci  kemudian  digiling  dengan  menggunakan  mesin penggiling  dan  sambil  ditambahkan  air  sedikit  demi  sedikit  hingga  dihasilkan  bubur kedelai yang berwarna putih. 

Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
5.      Press (pemisahan sari dengan ampas)

Bubur  kedelai  yang  sudah  digiling    kemudian  siap  untuk  di  Press.  Dengan menggunakan mesin Press, maka antara sari dan ampas  tahu akan  terpisah. Ampas  tahu akan dimasukkan kedalam karung dan dapat digunakan sebagai pakan ternak, sedangkan Sari Tahu akan diolah lagi yaitu dimasak menggunakan Uap.
Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015










6.      Perebusan

Perebusan  dilakukan  dengan  menggunakan  bak  terbuat  dari  semen  yang  di dalamnya  dilapisi  bahan  stainless  dengan  diameter  1 m  dan  tinggi  kurang  lebih  1,2 m. Bak perebusan menggunakan bahan bakar kayu. Penggunakan bahan bakar tersebut lebih efesien  dan  lebih  cepat  dibandingkan  dengan  menggunakan  gas.  Perebusan dilakukan selama kurang lebih 1 jam, selama perebusan lakukan pengadukan terus menerus.
Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
7.      Pendiaman

Setelah  mendidih,  larutan  bubur  kedelai    tersebut  dimasukkan  kedalam  Tong, yang  bagian  dalamnya  dilapisi  bahan  stainless,  didiamkan  selama  15 menit. Kemudian ditambahkan  tepung  dan  diaduk  perlahan-lahan  berfungsi  membantu  dalam penggumpalan.
Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
8.      Pencetakan
Setelah  sari  kedelai  mengalami  pengendapan  dan  menggumpal,  langkah selanjutnya  adalah  melakukan  pencetakan.  Pencetakan  dapat  dilakukan  dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari kayu berukuran luasnya 40 x 40 cm2  tingginya kurang lebih 10 cm, pada tiap sisi cetakan dibuat lubang untuk pengeluaran air.  Siapkan  papan  cetakan  kosong  dan  bagian  atas  dilapisi  kain  halus  dan  tipis. Kemudian,  sari  kedelai  dituangkan  ke  cetakan  yang  sudah  dilapisi  kain  tipis  tersebut, susun  cetakan  2-5  unit,  kemudian  bagian  atas  nya  ditutup  dengan  papan  kayu,  cetakan paling atas di beri pemberat dengan menggunakan ember yang diisi air.

Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
9.      Pemotongan

Setelah  sari kedelai dipres kurang  lebih 15 menit,  sehingga kadar airnya  rendah maka  dihasilkan  tahu  dalam  bentuk  lembaran  sesuai  dengan  ukuran  cetakannya.  Tahu yang masih  dalam  lembaran  tersebut  pindahkan  bersama  papan  cetakannya  dan  susun dengan rapi.Tahu yang masih lembaran, berwarna putih tersebut dipotong-potong dengan menggunakan pisau stainlees yang tajam.
Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015
10.  Pengemasan

Tahu  yang  telah  dipotong-potong  kemudian  dimasukkan  kedalam  kotak  yang dialasi plastic, jumlah tahu di dalam kotak sebanyak 100 potong. 
Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015

E.  Proses Pendistribusian Tahu
Hasil  produksi Tahu  dipasarkan  atau dikirimkan kepada pelnggan tetap dari daerah Kamal sampai Bangkalan termasuk Arosbaya. Pemilik  usaha  pabrik  tahu  tidak  berusaha  untuk meningkatkan  inovasi  produk, seperti misalnya tahu aneka rasa atau tempe berbagai bentuk, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan pemilik usaha hampir tidak pernah melakukan evaluasi terhadap produk dan hasil penjualannya selama ini. Dan juga Tidak memiliki strategi pemasaran khusus untuk meningkatkan omset penjualan produk. Pemasaran produk hanya dilakukan berkisar pada tempat-tempat  yang  cenderung  tetap  dari  waktu  ke  waktu.  Sehingga  jangkauan  pasar cenderung tidak berkembang luas.

Sedangkan  Limbah  ampas Tahu  dijual ke Pasuruan  sebagai  Pakan  ternak  seharga Rp.30000 per karung.
      Sumber : survey kelompok 3, tanggal 16 April 2015

F.   Dampak Industri Tahu
Industri  tahu menghasilkan  limbah ampas  tahu dan  limbah cair  tidak berbahaya, namun  jika  pengelolaannya  tidak  baik  dibuang  begitu  saja  ke  lingkungan  dapat mengganggu kenyamanan lingkungan. Akibat dari banyaknya industri tahu, maka limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan. Limbah cair yang dikeluarkan oleh  industri-industri masih menjadi masalah bagi lingkungan  sekitarnya, karena pada umumnya  industri-industri,  terutama  industri  rumah tangga mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. 
Demikian  pula  dengan  industri  tahu/tempe  yang  pada  umumnya  merupakan industri  rumah  tangga. Keadaan  ini akibat masih banyaknya pengrajin  tahu/tempe yang belum  mengerti  akan  kebersihan  lingkungan  dan  disamping  itu  pula  tingkat  ekonomi yang masih  rendah,  sehingga pengolahan  limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. 
Namun  demikian  keberadaan  industri  Tahu  harus  selalu  didukung  baik  oleh pemerintah maupun oleh masyarakat karena makanan Tahu   merupakan makanan  yang digemari  oleh  hampir  seluruh  lapisan  masyarakat  Indonesia,  disamping  nilai  gizinya tinggi  harganya  pun  relatif  murah.  Limbah  industri  Tahu    dapat  menimbulkan pencemaran  yang  cukup  berat  karena mengandung  polutan  organik  yang  cukup  tinggi. Air  limbah  industri  tahu  merupakan  salah  satu  sumber  pencemaran  lingkungan  yang sangat potensial. Pada industri tahu yang kami Survey, air limbah dari industri ini mengalir di selokan dan kemudian mengalir ke laut. Sedangkan  limbah  ampas Tahu  dijual ke Pasuruan  sebagai  Pakan  ternak  seharga Rp.30000 per karung.


























BAB 3
PENUTUP

A.  Kesimpulan 

Industri  tahu  merupakan  industri  kecil  menengah  berproduksi  dengan  metode tradisional yang banyak tersebar di kota-kota besar dan kecil. Tahu merupakan makanan yang  digemari  oleh  banyak  orang.  Akibat  dari  banyaknya  industri  tahu, maka  limbah hasil proses pengolahan banyak membawa dampak terhadap lingkungan Tahu  merupakan  makanan  yang  telah  lama  dikenal  masyarakat  Indonesia  dan merupakan sumber protein yang relative murah serta proses pembuatannya mudah. Pada dasarnya  tahu adalah endapan protein dari  sari kedelai panas yang menggunakan bahan penggumpal.
Melalui  ini  penulis mengetahui  bagaimana  cara memproses  bahan  baku  kacang kedelai  menjadi  Tahu,  mulai  dari  perendaman,  penggilingan  hingga  pendistribusian. Penulis  juga  mengetahui  bagaimana  cara  memasarkannya,    mengetahui  jenis  industry apakah pabrik  tahu  tersebut dan  juga mengetahui dampak yang diakibatkan oleh  limbah industry  Tahu  tersebut.  Selain  itu  yang  terpenting  adalah  penulis  mempunyai pengalaman,  pandangan  tentang  arti  dari  bisnis  tersebut,  serta  mengetahui  bagaimana kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari  observasi  ini  penulis  mendapat  kesimpulan  bahwa  pabrik  tahu  milik perseorangan  ini dapat menyerap pekerja  lumayan banyak  sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. 












Foto Hasil Survey


 










Comments

Popular posts from this blog

RISET SDM