Fungsi kepemimpinan, secara umum
Fungsi
kepemimpinan, secara umum :
1.
Fungsi
pengambilan keputusa
pengambilan keputusan
adalah pada kemampuan untuk menganalisis situasi dengan memperoleh informasi
seakurat mungkin, sehingga permasalahan dapat dituntaskan. Alam pelaksanaannya,
pengambilan keputusan dapat dilihata dari berbagai aspek, yaitu proses dan gaya
pengambilan keputusan.
Proses pengambilan
keputusan dalam praktiknya dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut ini:
-
Identifikasi Masalah
-
Mendefinisikan masalah
-
Memformulasikan dan
mengembangkan alternative
-
Implementasi keputusan
-
Evaluasi keputusan
Contoh :
Dalam
suatu perusahaan jika kita mendapatkan suatu masalah maka, kita dalam mengambil
sebuah keputusan untuk menyelesaikannya kita tidak boleh terburu-buru karena
dapat menyebabkan kita mengambil atau memilih keputusan yang salah dan bahkan
dapat membuat masalah semakin sulit. Oleh karena itu kita harus
mempertimbangkan dengan baik dengan cara mencari informasi, memahaminya dengan
baik, dan mendiskusikan keputusan kita dengan orang-orang yang ikut dalam
perusahaan itu, agar keputusan yang kita ambil dapat diterima dengan baik dan
dapat memecahkan masalah yang ada.
2.
Fungsi
instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah),
bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan
dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar
keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin
hanyalah melaksanakan perintah.
3.
Fungsi
konsultatif
ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang
mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya, yang dinilai
mempunyai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap
berikutnya konsultasi pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan
setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu
dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan
menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan keputusan-keputusan
pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga
kepemimpinan berlangsung efektif.
4.
Fungsi
partisipatif
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam
melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk
berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas
pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
5.
Fungsi
deligatif
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay
atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan
ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang
dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus
diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan
oleh seorang pemimpin seorang diri.
6.
Fungsi
pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu
mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif,
sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam
melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan
bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Jadi, fungsi kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan
karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi
guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi
mengatur
Comments
Post a Comment