Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan



Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan










Disusun Oleh :
Hanifah yunianti
130211100076








JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2016



LATAR BELAKANG

Jumlah sumber daya manusia yang besar dapat didayagunakan dengan efektif dan efisien yang akan memiliki manfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Agar dimasyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal, maka diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang sangat memadai. Kelemahan dalam penyediaan berbagai fasilitas akan menyebabkan keseresahan sosial yang berdampak buruk dalam keamanan masyarakat. Saat ini kemampuan sumber daya manusia masih terbilang lemah, karena kurangnya kualitas pendidikan yang baik. Ini tentu karena kurang aktifnya peran pemerintah dalam mensejahterakan masyaralkat dalam bidang pendidikan. Sebagai bekal dimasa yang akan datang.
Persoalan yang ada adalah bagaimana dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Produktivitas kerja merupakan tuntutan utama bagi perusahaan agar kelangsungan hidup dan operasional terjamin. Produktivitas suatu badan usaha dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah maupun pusat, artinya dari produktifitas regional maupun nasional,. Mengenai produktifitas kerja menjadi maslah nasional, karena produktifitas tenaga kerja indonesia masih saja meprihatinkan. Zadjuli (2001:6); kualitas sumber daya manusia Indonesia dewasa ini dibandingkan dengan kualitas sumber daya manusia dibebebrapa negara angota ASEAN. Karena telah nampak masih rendah kualitasnya, sehingga mengakibatkan produktifitas perjam kerja masih rendah( menurut World Development Report, Indonesia pada tahun 2002 produktifitas per pekerja per jam sebesar 1,84 US $ dan yang tertinggi singapura 35,91 US $, diikuti oleh Malaysia 4,71 US $ dan Thailand  4,56 US $)
           
RUMUSAN MASALAH
Berdasarakan latar belakang yang telah diungkapkan di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja?
2.      Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi?
3.      Apakah budaya rganisasi berpengaruh terhadap kinerja?



TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
2.      Untukmengetahi pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi
3.      Untuk mengetahui budaya organisasi terhadap kinerja


LANDASAN TEORI
 Budaya Organisasi
Dalam kehidupan sehari-hari seorang tidak akan terlepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikao dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang sudah diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam tindakan. Pada hakikatnya, manusia atau seseorang yang berada dalam kehidupan organisasi berusaha untuk menentukan dan mebentuk sesuatu yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak, agar dalam menjalankan aktivitasnya tidak berbeturan dengan berbagai sikap dan perilaku dari masing- masing individu. Sesuatu yang dimaksud tidak lain adalah budaya diman individu berada, seperti nilai, keyakinan, anggapan, harapan dan sebagainya.
            Beach (1993:12) Budaya merupakan inti dari apa yang penting dalam organisasi. Seperti aktivitas memberi perintah dan larangan serta menggambarkan sesuatu yang dilakukan dan tidak dilakukan yang mengatur perilaku anggotanya. Jadi budaya mengandung apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan sehingga dapat dikatakan sebagai suatu pedoman yang dipakai untuk menjalankan aktivitas organisasi. Menurut Glaser et al. (1987), budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti ayang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol- simbol, ritual-itual, mitos=mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi. Beraneka ragamnya bentuk organisasi atau perusahaan, tentunya mempunyai budaya yang berbeda- beda pula misalnya perusahaan jasa dan manufaktur . pendapat Bliss (1999) mengatakan bahwa didalam budaya terdapat kesepakatan yang mengacu pada suatu sistem makna secara bersama, dianut oleh anggota organisasi dalam membedakan organisasi yang satu dengan yang lainnya. Lain halnya dengan Robbins (1996:26) budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, dan merupakan suatu sistem makna bersama.
            Mengingat budaya organisasi merupakan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah lahirnya kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan. Hal yang utama dalam budaya organisasi adalah pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan lepas dari budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keanekaragaman sumber- sumber daya yang ada sebagai alasan seseorang bertindak.
            Molenaar (2002), Kotter dan Heskett (1992), budaya mempunyai kekuatan yang penuh, berpengaruh pada individu dan kinerjanya bahkan terhada[p lingungan kerja. Berbagai tindakan yang dilakukan oleh seseorang tentu berbeda- beda dalam bentuk perilakunya. Dalm organisasi implementasi budaya dirupakan dalam bentuk perilaku artinya perilaku individu dalam organisasi akan diwarnai oleh budaya organisasi yang bersangkutan. Arnold dan Feldman (1986:24) perilaku individu berkenaan dengan tindakan yang nhata dilakukan oleh seseorang dapat diartikan bahwa dalam melkukan tindakan seseorang pasti akan tidak terlepas dari perilakunya.
           
Motivasi
            Berbagai cara yang sudah dilakukan seseorang untukmemenuhi keinginan dan kebutuhannya, tentu tidak mudah dalam mencapai keinginan dan kebutuhannya, tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal. Mengingat kebutuhan orang yang satu dengan yang lainnya berbeda- beda  tentu cara untuk memperolehnya akan berbeda pula. Dalam memenuhi kebutuhan seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan yang mengarah pada tindakan.  Teori motivasi merupakan konsep yang bersifat memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan seseorang serta menunjukkan arah tindakannya.  Herpen et al. (2002), hasil penelitiannya mengatakan bahwa motivasi seseorang berupa instrinsik dan ekstrinsik, sedangkan Gacther and falk (2000), Kinman dan Russel (2001), motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu yang sama- sama mempengaruhi tugas seseorang. Kombinasi insentive intrinsik dan ekstrinsik merupakan kesepakatan yang ditetapkan dan berhubungan dengan psikologi seseorang.
            Menurut Mondy and Noe (1996:358); Direct financial compensation consist of the pay that a person receives in the form of wages salaries, bonuses and commissions. Indirect financial compensation (benefits) includes all financial rewards that are not included direct compensation. Kompensasi non keuangan terdiri darikepuasan yang diterima oleh seseorang dari tugas atau dari psikologi dan atau lingkungan fisik dimana seseorang bekerja. Pada saat-saat tertentu seseorang dalam menerima kompensasi akan mengukur penerimaannya dengan bentuk nonfinancial atau financial hal ini tergantung pada tingkat kebutuhan yang dimilikinya.
            Werther and Davis (!996:381); manjemen kompensasi berusaha keras membuat keadilan luar dan dalam. Internal menghendaki keadilan nilai pembayaran relatif sama dengan tugas yang diterima sedangkan eksternal adalah pembayaran pekerja sebanding dengan pembayaran oleh perusahaan lain dipasaran tenaga kerja.

Kepuasan Kerja
            Pada dasarnya karyawan dalam bekerja akan merasa nyaman dan tinggi kesetiannya pada perusahaan apabila dalam bekerjanya mendapatkan kepuasan kerja sesuai dengan apa yang diinginkannya. Kepuasan kerja sebenarnya memiliki makna apa bagi seorang pekerja? Ada dua kata yaitu kepuasan dan kerja. Kepuasan adalah sesuatu perasaan yang dialmai oleh seseorang/ pekerja, dimana apa ynag diharapkannya telah tercapai dengan baik bahkan apa yang diterimanya melebihi apa yang diharapkannya, sedangkan kerja adalah usaha seseorang untuk mencapai tujuan dengan memperoleh pendapatan atau kompensasi dari kontribusinya kepada tempat pekerjaannya.
            Testa (1999) dan Locke (1983); kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan. Sedangkan menurut Dole and Schroeder (2001); Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan  dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaannya. Nasarudin (2001); Igalens and Roussel (1999); Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang dapat menyenangkan yang dihasilkan dari suatu penilaian terhadap pekerjaan atau pengalaman-pengalaman kerja seseorang.
            Pada dasarnya, makin positif pengaruh sikap kerja makin besar pula kepuasan kerja seseorang, untuk itu beberapa aspek membutuhkan perhatian yang lebih agar pekerja meningkatkan kinerjanya. Pada umumnya seseorang merasa puas dengan pekerjaannya karena berhasil dan memperoleh penilaian yang adil dari pemimpinnya.

Kinerja
            Seorang karyawan akan selalu mendambakan penghargaan terhadaphasil pekerjaannya dan mengharapkan imbalan yang sesuai. Penilaian kinerja perlu dilakukan seobjektif mungkin karena akan memotivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
            Waldman (1994); kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkannya dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing- masing individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Cascio (1995:275); mengatakan bahwa kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas- tugas yang telah ditetapkan. Soeprihantono(1988:7); mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan selama periode  tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan.
Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, tentu membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing- masing pekerjaan mempunyai standart operating procedure yng sudah ditetapkan akan syarat mutlak yang harus dipenuhi.

HIPOTESIS
1.      Budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
2.      Budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi
3.      Motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja
4.      Budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja
5.      Kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja

Identifikasi variabe;
1.      Variabel independent . Budaya organisasi
2.      Variabel dependent. Motivasi, kepuasan kerja, kinerja

Alur
Budaya organisasi
               
kinerja
Kepuasan kerja
Motivasi
                                                                                               

Comments

Popular posts from this blog

RISET SDM

Industri Tahu (UD. SUMBER MAKMUR) Jl. Kusuma Bangsa No. III Banyu Ajuh, Kamal Bangkalan Madura