Soal Take Home Sosiologi Kritis (SOSKRIT)


                                                                TAKE HOME                            

NAMA                         : MUHAMMAD MIZANUL IHSAN
NIM                             : 130211100077
JURUSAN                  : MANAJEMEN
MATA KULIAH           : SOSKRIT
A.        Jelaskan pengelompokan teori” sosiologi dalam mashap” (6 mashap) ?
B.        Berikan contoh sendiri” ?
 
 

1.      jhbj
A.        Jelaskan proses” interaksi yang pokok yaitu asosiatif dan desiosasi ?
B.        Berikan contoh sendiri” ?
 
 

2.      Hj
A.        Jelaskan tipe kelompok sosial ada 8 ?
B.        Berikan contoh masing” ?
 
 

3.      Vhk
A.        Jelaskan dan sebutkan unsur” kebudayaan dan sifat hakikat kebudayaan ?
B.        Berikan contoh masing” ?
 
 

4.      Asxsja


Jawaban :
1)     Mazhab Geografi dan Lingkungan
Mazhab ini menilai masyarakat manusia tidak bisa lepas dari kondisi lingkungan dan geografisnya, tempat berpijak atau tempat hidup tinggalnya.T eori mazhab ini menghubungkan faktor keadaan alam dengan faktor-faktor struktur serta organisasi sosial.

Contohnya : terjadinya bunuh diri adalah sebagai akibat rendahnya penghasilan, dan tinggi-rendahnya penghasilan tergantung dari keadaan alam.

Mazhab Organis dan Evolusioner
mazhab ini adalah kuatnya pengaruh ilmu alam, positivistik, biologi terhadap kajianya. Mazhab ini menganalogikan kehidupan manusia dalam bermasyarakat seperti sebuah organisme makhluk hidup yang berkembang dan mengalami fase-fase perubahan secara teratur.

Contohnya : pada masyarakat industri yang telah terdiferensiasi dengan mantap, akan ada suatu stabilitas yang menuju pada keadaan hidup yang damai.

Mazhab Formal
Mazhab ini mengatakan bahwa elemen-elemen masyarakat mencapai kesatuan melalui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan antara elemen-elemen tersebut, selain itu berbagai lembaga dalam masyarakat terwujud dalam bentuk superioritas, subordinasi, dan konflik. Semua hubungan-hubungan sosial, keluarga, agama, peperangan, perdagangan, kelas-kelas dapat diberi karakteristik menurt salah satu bentuk diatas.

Mazhab Psikologi
Mazhab ini mengatakan bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri dari interaksi antara jiwa-jiwa individu dimana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk-bentuk utama dari interaksi mental individu-individu adalah imitasi, oposisi dan adaptasi atau penemuan baru, dengan demikian mungkin terjadi perubahan sosial yang disebabkan oleh penemuan-penemuan baru. Hal ini menimbulkan imitasi, oposisi penemuan-penemuan baru, perubaha-perubahan, dan seterusnya. Hal ini merupakan suatu petunjuk betapa besarnya pengaruh pendekatan psikologis. Ajaran ini sangat berpengaruh di Amerika, dimana banyak sosilog yang mengadakan analisis terhadap reaksi-reaksi individu terhadap individu, maupun dari kelompok terhadap kelompok lainnya.

Mazhab Ekonomi
Dari mazhab ini, akan dikemukakan ajaran-ajaran dari Karl Marx (1818-1883) dan Max Weber (1864-1920) dengan catatan bahwa ajaran-ajaran Max weber sebenarnya mengandung aneka macam segi sebagaimana halnya dengan Durkheim.
Menurut Marx, selama masyarakat masih terbagi atas kelas-kelas, maka pada kelas yang berkuasalah akan terhimpun segala kekuatan dan kekayaan. Hukum, filsafat, agama dan kesenian merupakan refleksi dari status ekonomi kelas tersebut. Namun demikian, hukum-hukum perubahan berperan dalam sejara, sehingga keadaan tersebut dapat berubah baik melalui suatu revolusi maupun secara damai. Akan tetapi, selama masih ada kelas yang berkuasa, maka tetap terjadi eksploitasi terhadap kelas yang lebih lemah. Oleh karena itu, selalu timbul pertikaian antara kelas-kelas tersebut, yang akan berakhir apabila salah satu kelas (yaitu kelas proletar) menang sehingga terjadilah masyarakat tanpa kelas.

Contohnya : peran negara dalam pasar sangat mendominasi dan keuntungan dalam pajak negara yang sangat besar

Mazhab Hukum
Hukum menurut Durkheim adalah kaidah-kaidah yang bersanksi yang berat ringannya tergantung pada sifat pelanggaran, anggapan-anggapan, serta keyakinan masyarakat tentang baik buruknya suatu tindakan. Di dalam masyarakat dapat ditemukan dua macam sanksi kaidah-kaidah hukum, yaitu sanksi yang represif dan sanksi yang restitutif.

Contohnya : kasus hukum penyelesaian sengketa internasional


2)     ASOSIATIF
Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.

a.    Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk dirinya atau orang lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kerja sama dapat berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada saat yang sama memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri dalam memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang sama dan juga pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang penting dalam kerja sama.

b.    Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia dengan semula saling bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Akomodasi seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan). 

c.    Asimilasi (assimilation) 
Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi/penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.

d.    Akulturasi (Aculturation)
Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima.

e.    Paternalisme
Paternalisme adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri. Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi (asli).

DISOSIATIF 
Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

a.      Persaingan (competition) 
Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.

b.     Kontravensi 
Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendiria

3)     Kelompok Sosial Dibandingkan dari Sudut Individu
Kelompok sosial adalah atas dasar kekerabatan usia, seks dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan. Namun yang penting adalah bahwa keanggotaan pada kelompok sosial tidak terlalu bersifat sukarela.

Contohnya : selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, Pak Tomo juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis, anggota Ikatan Advokat Indonesia, anggota keluarga, anggota Paguyuban masyarakat Jawa dan sebagainya.

In-Group dan Out-Group
Kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengindentifikasi dirinya sebagai in-groupnya. Out-group diartikan oleh individu sebgai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antipasti. In-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengindentifikasikan dirinya. Out-group adalah kelompok yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.

Contohnya : Siswa lama selalu memperlakukan siswa baru sebagai kelompok luar, tetapi ketika berada di dalam gedung olahraga mereka pun bersatu untuk mendukung tim sekolah kesayangannya.


Kelompok Primer (Primery Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Di dalam klasifikasi kelompok sosial, pembedaan yang luas dan furdamental merupakan pembedaan kelompok-kelompok kecil dimana diantara anggotanya rapat sekali dengan kelompok yang lebih besar dari pada pihak lain. Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan antara kelompok primer dengan kelompok sekunder yang ditulis dalam Social Organization pada 1909. menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya. Agar dapat memperoleh gambaran mengenai teori Cooley tersebut dibicarakan hal-hal antara lain :
  1. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer.
  2. Sifat hubungan-hubungan primer.
  3. Kelompok-kelompok yang kongkrit dalam hubungan-gubungan primer.
Contohnya : hubungan kontrak jual beli.
Paguyuban (Gemeinschaft) dan patembayan (Gesekkschaft)
Hubungan-hubungan positif antara manusia gemeinschaftlich atau gesellschaftlich. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek. Tonnies menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama manusia yang pokok tersebut di atas, dengan dua bentuk kemauan asasi manusia, yaitu Wesenwille dan Kurwille. Wesenwille merupakan bentuk kemauan yang dikodratkan. Kurwille merupakan bentuk kemauan yang dipimpin oleh secara berfikir yang didasarkan pada akal sehat. Wesenwille selalu menimbulkan paguyuban sedangkan kurwille selalu menjelmakan patembayan. Oleh Tonnies dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu :
  1. Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
  2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
  3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja.
Contohnya : ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya.
Formal Group dan Informal Group
Max Weber yang mengembangakan teori Birokrasi, mempunyai ciri sebagai berikut :
  1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.
  2. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang.
  3. Suatu sistem peraturan menguasai  keputusan-keputusan dan pelaksanaan.
  4. Unsure staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi.
  5. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawah dan pihak lain bersifat orientasi impersonal.
  6. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karir.
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas untuk mengatur antar sesame.
Contohnya : sekolah terdiri atas beberapa bagian, seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua murid, bagian tata usaha dan lingkungan sekitarnya.
Membership Group dan Reference Group
Pembedaan antara membership group dengan reference group berasal dari Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Kelompok bukan anggota dapat pula dipecah-pecah atas beberapa katagori :
  1. Orang yang bukan anggota suatu membership group yang tidak memenuhi syarat dibedakan dari bukan anggota yang memenuhi syarat.
  2. Sikap terhadap keanggotaan kelompok.
  3. Kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
  4. Ukuran waktu bagi bukan anggota.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan prilakunya. Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H. Kelley, Shibutani, dan Ralph H. Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group, yakni :
  1. Tipe normatif yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
  2. Tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.
Contohnya : seseorang yang ingin sekali menjadi anggota TNI, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki lembaga pendidikan militer. Namun, ia bertingkah laku layaknya seorang perwira TNI meskipun dia bukan anggota TNI.
Kelompok Okupasional dan Volunter
Masyarakat tersebut pasti terpengaruh oleh dunia luar salah satu akibatnya adalah bahwa masyarakat itu berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Kepentingan primer mencukupi :
  1. Kubutuhan akan sandang, pangan, dan papan.
  2. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda.
  3. Kebutuhan akan harga diri.
  4. Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri.
  5. Kebutuhan akan kasih sayang.
4)    Unsur-unsur kebudayaan bisa digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang biasanya disebut dengan istilah culture universal. Di setiap penjuru dunia kebudayaan bisa ditemukan, seperti tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya. Beberapa orang ilmuwan sudah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Antara lain sebagai berikut.

a.    Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menjelaskan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi sebagai berikut.
·         Sistem norma-norma yang membuat kerja sama antar anggota masyarakat supaya menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
·         Alat dan lembaga atau bisa dibilang orang yang membawa pendidikan.
·         Organisasi ekonomi.
·         Organisasi kekuatan (politik).
b.    Kliucckhohn
Kliucckhohn menjelaskan ada tujuh unsur kebudayaan, yakni sistem peralatan dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, kesenian, bahasa, sistem religi dan upacara keagamaan.
Sifat hakikat kebudayaan merupakan ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat memiliki sifat kebudayaan yang berbeda. Misalnya di masyarakat barat makan sambil berjalan merupakan suatu hal yang biasa. Namun berbeda dengan masyarakat timur, hal tersebut merupakan perilaku yang melanggar etika.
Meskipun demikian, jika dilihat secara garis besar, semua kebudayaan yang ada di dunia ini mempunyai sifat-sifat hakikat yang sama. Antara lain sebagai berikut.
·           Kebudayaan sudah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
·           Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
·           Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
·           Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisi tentang kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang ditolak dan diterima, tindakan-tindakan yang diizinkan, dan tindakan-tindakan yang dilarang.










Comments

Popular posts from this blog

RISET SDM

Industri Tahu (UD. SUMBER MAKMUR) Jl. Kusuma Bangsa No. III Banyu Ajuh, Kamal Bangkalan Madura